Teknik tempering digunakan untuk coklat jenis couverture, yaitu coklat dengan lemak kokoa yang tinggi (32%). Tanpa menggunakan proses tempering, coklat couverture akan susah set atau susah beku dan teksturnya menjadi tidak bagus. Ada dua teknik tempering: menggunakan double boiler (dua panci yang disusun atas dan bawah atau ditim) dan dengan meja marmer (coklat leleh diletakkan di meja marmer, setelah agak beku masukkan kembali ke panci dan aduk).
Cara kedua itu sepertinya bakal belepotan ya, dan memang yang sering menggunakan adalah para chef, meja marmernya itu bok..ndak semua orang punya tentunya. Jadi yang diperagakan cuma cara pertama aja, dengan double boiler.
Sebelum memulai, coklat dibagi dua dulu dengan ukuran kira-kira 3/4 bagian dan 1/4 bagian. Yang 3/4 bagian itu kita lelehkan dulu (43-45 derajat Celcius), setelah meleleh sempurna, masukkan yang 1/4 bagian. Gunanya untuk menurunkan suhu. Setelah itu naikkan lagi suhunya(33-35 derajat Celsius). Tunggu sampai coklat dingin sambil terus diaduk baru cetak. Di foto ini yang 1/4 bagian coklat kelihatan di bawah bowl, kelihatan ndak?
BIKIN COKLAT TIGA DIMENSI
Coklat tiga dimensi biasa disebut juga coklat boneka. Bentuknya memang jadi boneka, ada yang bentuk kelinci, doraemon, snoopy, hello kitty, dan macam-macam lagi. Tapi yang bukan boneka pun ada. Seperti bentuk telur, bola dunia, mereka masuk dalam kategori tiga dimensi. Naa..kreativitas yang diperlukan di sini adalah mengisi dalamnya yang kosong. Bisa diisi permen misalnya.
Tak mudah mencetak coklat tiga dimensi. Perlu ketekunan. Pas praktik ini, bu Nina menyiapkan cetakan telur. Ada berbagai cara mencetak untuk mendapat ketebalan yang cukup: kalau yang tekun bisa dengan kuas berkali-kali, atau dituangkan setengah bagian kemudian diputar-putar berkali-kali, nah, ada pula yang lebih praktis yaitu dituang penuh kemudian didiamkan hingga bagian dasarnya beku dan tuang sisanya yang masih cair.
Yang kami praktikkan kali ini yang kedua. Dituangkan setengah bagian, kemudian diputar-putar hingga mendapatkan ketebalan sisi yang cukup. Tapi ternyata gak semudah yang dibayangkan. Harus berkali-kali melakukannya. Jangan sampai belepotan. Untuk kasusku, jadinya belepotan.
O ya, cetakan coklat tiga dimensi harus berjumlah genap. Masing-masing cetakan berisi dua telor separoh bagian. Jika keduanya ditangkupkan akan jadi bentuk telor tiga dimensi. Mirip telor sungguhan. Untuk menangkupkan dua cetakan perlu teknik tersendiri. Setelah ditangkupkan. Masukkan kulkas. Ini cara menangkupkan dua cetakan:
Pelajaran ketiga:
TRUFFLE
![]() |
coklat truffle |
Sekarang balik ke coklat ya. Membuat bahan dasar coklat truffle gampang sebenarnya. Yang diperlukan adalah kreativitas masing-masing. Mau dicampur apa, diberi topping apa, dicelup apa, digelindingin dimana. Misalnya, dicampur kacang-kacangan atau kripik jagung, terus ditoping kacang-kacangan lagi, terus dicelup coklat atau cuma digelindingin di bubuk coklat biar dapat sensasi pahit sedikit gitu. Pokoke yang penting kreatip.
Bahan dasar truffle sendiri adalah: dark chocolate, milk chocolate, krim, butter. Krim dipanaskan dulu, jangan sampai mendidih. Lantas masukkan coklat. Aduk hingga coklat leleh dan tercampur rata. Sesudahnya, mari kita berkreasi!
No comments:
Post a Comment