11 November 2011

RAHASIA SUKSES SESUAI PETUNJUK NABI

Barangsiapa yang ingin hidup bahagia di dunia maka hendaklah dia memiliki ilmu, dan barangsiapa yang ingin hidup bahagia di akhirat mestilah memiliki ilmu, dan barangsiapa yang ingin hidup bahagia pada keduanya maka mesti juga dengan ilmu”. (Imam Syafi’i Rahimahullah)

“Barangsiapa yang (peduli) terhadap kebutuhan saudaranya, maka Allah (peduli) pada hajatnya ”. ( Shahih Al Bukhari )

Jurus Rahasia Sukses ‘Ala Rasulullah
Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dan Ibnu Numair telah mengkabarkan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:

1. “Barangsiapa meringankan seorang mukmin dari kesulitan di dunia maka Allah akan meringankan baginya kesulitan di hari kiamat.
2. Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat.
3. Dan barangsiapa memudahkan bagi seorang yang kesusahan maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan di akhirat,
4. dan Allah akan menolong seorang hamba selama ia mau menolong saudaranya.
5. Barangsiapa meniti jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga,
6. dan tidaklah suatu kaum yang berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah, dan mempelajarinya dengan sesama mereka kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dilimpahkan kepada mereka rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan Allah Azza Wa jalla akan menyebut-nyebut mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya.
7. Dan barangsiapa diperlambat oleh amalnya maka tidak akan bisa dipercepat oleh nasabnya.” (HR Ahmad No 7118)

Kesimpulan dari hadits di atas adalah :Ketrampilan dan Kemampuan Mengolah Dua Kekuatan Ini Yaitu :

"THE POWER OF GIVING & THE POWER OF ILMU"

ILMU ADALAH CAHAYA ► CAHAYA ADALAH MANIFESTASI DARI ENERGI

Imam Malik bin Anas r.a. berkata,
“Yang bernama ilmu itu bukanlah kepandaian atau banyak meriwayatkan (sesuatu), melainkan hanyalah nuur yang diturunkan Allah ke dalam hati manusia. Adapun bergunanya ilmu itu adalah untuk mendekatkan manusia kepada Allah dan menjauhkannya dari kesombongan diri.” (Imam Malik bin Anas r.a.)

Imam Syafi`i berkata,
“Aku mengadukan perihal keburukan hafalanku kepada guruku, Imam Waki’ bin Jarrah. Guruku lalu berwasiat agar aku menjauhi maksiat dan dosa. Guruku juga berkata, ‘Muridku, ketahuilah bahwa ilmu itu adalah cahaya. Dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang-orang yang suka berbuat maksiat.’”

Ibn Al-Qayyim menulis bahwa,
“Sesungguhnya ilmu adalah sinar yang diletakkan oleh Allah di dalam hati, sedangkan maksiat memadamkan sinar tersebut”

No comments:

Post a Comment